"tidak adakah.... pelajaran yang dapat dipetik dari mengunjungi dan membaca Risalah elkahfie...??!!!"

Selasa, 21 Desember 2010

Hakekat Sebenarnya Kita

Dahulu kala…
terdapat sebatang pohon jambu yang amat besar. Dan seorang anak lelaki yang begitu gemar bermain-main di sekitar pohon jambu ini setiap hari. Dia memanjat pohon tersebut, memetik serta memakan jambu sepuas hatinya, dan adakalanya dia beristirahat lalu terlelap di perdu pohon jambu tersebut. Anak lelaki itu begitu menyayangi tempat permainannya. Pohon jambu pun demikian… ia juga menyukai anak tersebut.

Hari berganti...
anak lelaki itu sudah tumbuh besar dan menjadi seorang remaja. Dia tidak lagi menghabiskan masanya setiap hari bermain di sekitar pohon jambu tersebut.
Namun demikian, suatu hari dia datang kepada pohon jambu tersebut dengan wajah yang sedih.
"Janganlah bersedih… bermain-mainlah di sekitarku…," ajak pohon jambu itu.
"Aku bukan lagi anak-anak, aku tidak lagi gemar bermain denganmu...," jawab remaja itu.
"Yang aku inginkan adalah permainan…. Dan aku memerlukan uang untuk membelinya…," tambah remaja itu dengan nada yang sedih.
Lalu pohon jambu itu berkata, "Kalau begitu..., petiklah jambu-jambu yang ada padaku. Lalu juallah untuk mendapatkan uang. Dengan itu, kau dapat membeli permainan yang kauinginkan…!!!"
Remaja itu dengan gembiranya memetik semua jambu dipohon itu dan pergi dari tempat itu. Dia tidak kembali lagi selepas itu. Pohon jambu pun merasa sedih.

Masa berlalu...
Suatu hari, remaja itu kembali. Dan dia semakin dewasa.
Pohon jambu itu merasa gembira."Kemarilah… bermain-mainlah di sekitarku…," ajak pohon jambu itu.
"Aku tiada waktu lagi untuk bermain. Aku terpaksa bekerja untuk mendapatkan uang. Aku ingin membina rumah, sebagai tempat perlindungan untuk keluargaku. Dapatkah kau menolongku?..." Tanya lelaki itu.
"Maafkan aku…. Aku tidak mempunyai rumah, Tetapi kau boleh memotong dahan-dahanku yang besar ini dan buatlah rumah daripadanya." Pohon jambu itu memberikan dahan-dahannya.
Lantas…, remaja yang semakin dewasa itu, memotong semua dahan pohon jambu itu dan pergi dengan gembira.
Pohon jambu itu pun turut gembira, tetapi kemudian… ia merasa sedih karena remaja itu tidak kembali lagi selepas itu.

Suatu hari yang panas….,
seorang lelaki datang menemui pohon jambu itu. Sebenarnya dia adalah anak lelaki yang pernah bermain-main dengan pohon jambu itu. Dia telah matang dan dewasa.
"Kemarilah… bermain-mainlah di sekitarku…," ajak pohon jambu itu.
"Maafkan aku…, tetapi aku bukan lagi anak lelaki yang suka bermain-main di sekitarmu, Aku sudah dewasa…. Aku mempunyai cita-cita untuk belayar. Tetapi… aku tidak mempunyai rakit untuk berlayar, Dapatkah kau menolongku?..." Tanya lelaki itu.
"Aku tidak mempunyai rakit untuk kuberikan kepadamu. Tetapi kau boleh memotong batangku untuk kau jadikan rakit. Kau akan dapat belayar dengan gembira," kata pohon jambu itu.
Lelaki itu merasa amat gembira dan menebang batang pohon jambu itu.
Dia kemudiannya pergi dari dengan gembiranya dan tidak kembali lagi selepas itu.

Namun demikian…,
pada suatu hari..., seorang lelaki yang semakin dimamah usia, datang menuju pohon jambu itu. Dia adalah anak lelaki yang pernah bermain di sekitar pohon jambu itu.
"Maafkan aku…. Aku tidak mempunyai ada apa-apa lagi untuk kuberikan kepadamu. Aku sudah memberikan buahku untuk kau jual…, Kuberikan dahanku untuk kau buat rumah…, Kuberikan batangku untuk kau jadikan rakit…., Aku hanya ada tunggul dengan akar yang hampir mati..." kata pohon jambu itu dengan nada pilu.
"Aku tidak menginginkan buahmu karena aku sudah tidak bergigi lagi untuk memakannya, aku juga tidak menginginkan dahanmu karena aku sudah tua untuk memotongnya, dan aku juga tidak menginginkan batang pohonmu karena aku tak ingin belayar lagi, aku merasa lelah dan ingin istirahat….," jawab lelaki tua itu.
"Kalau begitu…, istirahatlah di perduku....!!," kata pohon jambu itu.
Lalu lelaki tua itu duduk beristirahat di perdu pohon jambu itu hingga terlelap. Mereka berdua menangis gembira….

Sebenarnya, pohon jambu yang dimaksudkan didalam cerita ini adalah kedua orang tua kita. Bila kita masih kecil, kita suka bermain dengan mereka. Ketika kita meningkat remaja, kita perlukan bantuan mereka untuk melanjutkan hidup. Kita tinggalkan mereka, dan hanya kembali meminta pertolongan apabila kita didalam kesusahan.
Namun demikian, mereka tetap membantu kita dan melakukan apa saja asalkan kita bahagia dan gembira dalam menjalani kehidupan. Anda mungkin terfikir bahwa anak lelaki itu bersikap kejam terhadap pohon jambu itu, tetapi fikirkanlah... !! itulah hakikatnya bagaimana kebanyakan kita… Hargailah jasa orang tua kepada kita. Jangan hanya menghargai mereka semasa menyambut hari ibu setiap tahun saja…...



**************************

Disaat Ibumu tidur lelap...
cobalah kau pandangi dia dalam-dalam...!!
"Bayangkan... jika matanya tak terbuka lagi selamanya....
tangannya.. tak mampu lagi menghapus air matamu....
tak ada lagi nasehat-nasehatnya... yang sering kau abaikan...
Bayangkan... apabila Ibumu sudah tiada....
apakah kamu sudah mampu membahagiakannya....???
yang sekian kalinya ia selalu membahagiakanmu....
memenuhi semua kehendakmu...."

1 komentar: