"tidak adakah.... pelajaran yang dapat dipetik dari mengunjungi dan membaca Risalah elkahfie...??!!!"

Kamis, 26 Agustus 2010

Turun Mesin 'ala' Bengkel elKahfie '50



Laksana mesin tua (oplet tua..) dengan besi tua-nya yang sering mogok kerja. mencoba bertahan dalam hiruk pikuk kehidupan kota. agar besi tua itu mampu bersaing, maka harus sesering mungkin turun mesin...!!!

Begitu juga dengan kita (manusia). kita juga perlu turun mesin...!! siapa tahu kita-kita ini di mata Allah/ posisi kita dihadapan Allah, sudah seperti barang rongsokan, atau mesin jiwa kita sudah bobrok...!!!

kita menginginkan Rahmat, Anugerah serta Rizky yang melimpah ruah dari Allah SWT, kita berhasrat untuk memperoleh cita-cita luhur kita, kita berambisi naik derajat/ naik pangkat. tapi... apa semua itu mungkin??!!... Sedangkan kita tak pernah siap menerima itu semua, karena mesin jiwa kita sudah bobrok, sudah rusak/ usang. akibat maksiat-maksiat yang kita lakukan dan dosa-dosa kita (riya, sombong, ghibah,... dll) yang sering kita kerjakan (diakui atau tidak). sehingga jiwa kita tertutup oleh kerak-kerak dosa...

Bagaimana kita dapat menerima dan mengangkut Rahmat, Anugerah serta Rizky dari Allah SWT, jika kita tidak 'turun mesin' (bongkar-pasang) mesin jiwa kita, mencuci bersih kerak-kerak karat dalam jiwa kita, agar kabel-kabel yang menghubungkan kita dengan Allah SWT, (hablu minallah) dapat tersambung kembali, agar mesin jiwa kita dapat bergerak dan membunyikan gemuruh mesin dzikir dalam jiwa kita, sehingga cahaya lampu-lampu mata hati kita dapat menerangi dan mencerahkan seluruh ruang bathin kita... baru kita dapat berangkat menuju dan taat kepada Allah SWT.

Setiap barang-barang yang dikeluarkan oleh pabrik, selalu disertai buku petunjuk/ cara pakai yang dikeluarkan oleh pabrik yang bersangkutan, ada garansinya malahan.... bahkan untuk membeli obat di apotik juga harus ada resep dokter, diminum tiga kali sehari, minumnya shabis makan... gitu kata dokter. Lebih-lebih kita (manusia), diciptakan oleh Allah SWT, disertai buku petunjuk juga, yaitu: Al-Qur'an. dan hendaknya kita kembali kepada konsep dasar Al-Qur'an. sesuai dengan firman Allah SWT, dalam Al-Qur'an S.Al-Baqarah: 185

"Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur`an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang bathil) ....."

Al-Qur'an dipenuhi dengan 'IBROH' (pelajaran-pelajaran dari orang-orang terdahulu). kisah-kisah dalam Al-Qur'an bukanlah sebatas cerita atau dongeng sebelum tidur, melainkan kisah-kisah dalam Al-Qur'an merupakan contoh teladan dari kehidupan orang-orang terdahulu.

"Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.". (QS. Ibrahim: 1)

Al-Qur'an memiliki keistimewaan dibandingkan dengan kitab-kitab lainnya yang diturunkan kepada nabi-nabi sebelumnya. Mukjizat para nabi sebelumnya hanya dapat di indra, dipahami dan dijadikan petunjuk bagi orang-orang yang hidup sezaman dengan nabi yang bersangkutan. Sedangkan orang-orang sesudahnya tidak dapat mengetahui mukjizat itu, kecuali melalui berita. Adapun mukjizat Al-Qur'an adalah mukjizat yang dapat di indra dan dibuktikan oleh seluruh umat manusia disetiap masa hingga akhir zaman.

"Alif laam miim. Kitab(Al Quraan) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi orang-orang yang bertaqwa." (QS.Al-Baqarah: 1-2)

Rasulullah Saw, berwasiat untuk umatnya: "Aku tinggalkan padamu sesuatu (yang akan menjadi pedoman dan peganganmu) apabila kamu berpegang padanya, niscaya kamu tidak akan tersesat selama-lamanya. yaitu: Kitabullah (Al-Qur'an) dan Sunnah Nabi-Nya."

Kamis, 12 Agustus 2010

Ramadhan 'Ngaji' di Bengkel elKahfie '50

Tujuan utama diciptakannya kita semua (manusia) oleh Allah SWT, tidak lain untuk beribadah (menghambakan diri) kepada Allah SWT semata (QS. Adz-Dzaariyat : 56) dan syarat diterimanya ibadah seseorang ada 2, yaitu: 1. Ikhlas karena Allah SWT. 2. Sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW. 
Agar ibadah kita sesuai dengan tuntunan Rasulullah saw, maka kita wajib mempelajari ilmu tentang ibadah tersebut. mumpung kita masih berada dalam suasana Ramadhan, mari kita pelajari hal-hal yang berkaitan dengan Bulan suci Ramadhan.

Keutamaan Ramadhan:
  • Jika bulan Ramadhan telah masuk, maka dibukalah pintu-pintu langit, pintu-pintu neraka jahannam ditutup dan syetan-syetan dibelenggu.
  • Sesungguhnya di surga itu ada pintu bernama Rayyan yang akan dimasuki oleh orang-orang yang berpuasa pada hari kiamat, dan tidak boleh dimasuki oleh orang-orang selain mereka. Dari pintu itu mereka dipanggil: Dimanakah orang-orang yang berpuasa? Maka mereka berdiri dan masuk sorga melalui pintu Rayyan, ketika orang-orang yang berpuasa itu telah masuk semua, kemudian pintu itu tertutup rapat dan siapapun tidak akan dapat masuk.
  • Barangsiapa mendirikan Ramadhan (dengan ibadah/puasa/berbuat kebaikan) karena iman dengan penuh kesungguhan dan perhitungan, maka diampunilah dosa-dosanya yang telah lalu.

Puasa Ramadhan
Dalil diwajibkannya:

  • QS.Abaqarah: 183. "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."
  • Ijma': Telah bersepakat kaum muslimin akan wajibnya puasa Ramadhan.
Cara menetapkan Ramadhan:
  • Ru'yatul hilal (melihat bulan)
  • Menyempurnakan bilangan bulan Sya'ban 30 hari
  • Memperkirakan munculnya hilal, jika dalam cuaca mendung
Syarat-syarat Puasa:
  • Islam, Orang yang bukan Islam tidak sah puasa
  • Mukallaf, Baligh dan berakal
  • Sehat dan Mampu, tidak wajib atas orang sakit, tua, ibu hamil/ menyusui dll.
  • Mukim, tidak dalam bepergian
  • Suci dari haid dan nifas
Rukun Puasa:
  • Niat, untuk puasa fardhu harus dilakukan malam harinya, sedangkan untuk puasa sunnah boleh siang harinya.
  • menahan diri dari semua hal yang membatalkan puasa.
Hal-hal yang membatalkan Puasa:
  • Makan dan minum dengan sengaja, jika terlupa dimaafkan
  • Muntah dengan sengaja, jika tidak disengaja tidak batal
  • Haid dan nifas
  • Murtad
  • Istimma' (mengeluarkan mani dengan sengaja)
  • Jima' (hubungan suami istri)
Apabila pada siang hari Ramadhan seseorang jima', maka ia wajib membayar kafarat. yaitu: 1. memerdekakan budak. (jika tidak mampu) 2. puasa 2 bulan berturut-turut. (jika tidak mampu) maka, 3. memberi makan 60 orang miskin.



Alasan-alasan yang membolehkan tidak puasa:

  • Bepergian. dalam bepergian ulama' menentukan beberapa syarat: merupakan perjalannan halal (bukan ma'siat), perjalanan relatif jauh (menurut ukuran zamannya), tidak mulai perjalanan dalam keadaan puasa, bukan merupakan perjalanan rutin.
  • Ibu hamil/ menyusui. (Jika takut akan keselamatan kandungannya, Jika khawatir akan kesehatan dirinya bukan kesehatan anaknya Jika khawatir akan kesehatan anaknya). maka boleh berbuka, tapi harus mengqodlo' atau membayar fidyah (memberi makan orang miskin setiap hari sejumlah hari yang ditinggalkan)
  • Sakit yang membuat tidak mampu berpuasa dan menunda kesembuhan.
  • Orang yang sudah lanjut usia.
Fidyah yang harus dibayar dengan kadar satu mud (± 675 gram) sebagai ganti tidak puasa pada bulan Ramadhan. Jika ia tidak berpuasa 7 hari, maka harus memberi makan kepada 7 orang miskin, masing-masing 675 gram.



Sunnah-sunnah Puasa:
  • Makan sahur, karena terdapat barokah baik lahir maupun batin, disunnahkan mengakhirkannya.
  • Menyegerakan berbuka, disunnahkan dengan kurma atau sesuatu yang manis. Jika tidak ada, boleh dengan air.
  • Berdo'a saat berbuka, karena ini waktu yang mustajab, boleh berdo'a apa saja, tapi yang utama adalah: "Telah hilang rasa dahaga, telah basah urat-urat dan tetaplah pahalanya insya Allah" (HR.Abu Dawud dengan sanad hasan).
  • Menghindarkan diri dari ucapan dan perbuatan yang sia-sia dan menahan seluruh anggota badan dari maksiat.
  • Memanfaatkan hari-hari Ramadhan dengan banyak baca Al-Qur'an, berdzikir, infaq dll.
  • Menghidupkan malam Ramadhan dengan Shalat Tarawih.
  • Bersungguh-sungguh ibadah pada 10 hari akhir, terutama dengan i'tikaf.
Diantara Hikmah Puasa:

  • Mensucikan jiwa dan melatihnya untuk menghambakan diri kepada Allah secara penuh.
  • Memenangkan unsur rohani di atas unsur materi.
  • Melatih daya kemauan dan berjihad melawan hawa nafsu, juga bersabar.
  • Menumbuhkan rasa kepedulian sosial.
  • Mengendalikan nafsu biologis.
  • Memelihara kesehatan badan.
Shalat Tarawih


Adalah Rasulullah saw, telah mensunnahkannya ketika beliau shalat bersama sahabat selama dua malam atau tiga malam kemudian beliau tinggalkan, khawatir hal itu dianggap wajib oleh mereka. maka para sahabat menjalankannya sendiri-sendiri.



Jumlah Raka'at

Ada perbedaan antara: 11, 13, 21 raka'at, yaitu dengan witirnya. Berkata Ibnu Hajar: "Boleh jadi perbedaan itu menurut panjang pendeknya bacaan. Jika panjang, raka'atnya sedikit, dan sebaliknya." Berkata Imam Syafi'i: "aku melihat orang-orang di madinah shalat 39 raka'at, di makkah 23 raka'at dan hal itu tidak apa-apa."
oleh sebab itu tidak patut bagi sebagian mengingkari sebagian dari masalah ini, selama shalat itu baik dan khusyu' serta tuma'ninah.

  • Barang siapa yang shalat 11 raka'at, maka dia telah mengambil sunnah Nabi saw.
  • Barang siapa yang shalat 23 raka'at dia juga punya contoh, yaitu pada masa Umar.
  • Barang siapa yang shalat 39 atau 41 raka'at, dia juga punya contoh, sebagaimana di Madinah.
Tidak ada penentuan jumlah batasan raka'at dalam masalah ini, sehingga tidak boleh satu sama lain saling mengingkari. Berkata Ibnu Taimiyyah: ".... yang benar adalah semuanya baik, sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Imam Ahmad, karena itu banyaknya raka'at atau sedikitnya itu menurut panjang dan pendeknya berdiri... yang afdhol adalah tergantung pada situasi orang-orang yang shalat..." 


"Jika anda hendak melakukan ketaatan kepada Allah SWT, maka berusahalah ..., agar anda benar-benar tulus dan berilmu tentangnya. Sebab tidak akan diterima amal yang tidak tulus. Dan ketulusan kepada Allah SWT, tidak akan sempurna tanpa ketaatan kepada Allah SWT. Ibarat buah yang baik, baunya harum dan rasanya lezat. Demikian pula permisalan untuk ketaatan kepada Allah SWT, ketulusan adalah buahnya dan amal adalah rasanya ...."

Minggu, 08 Agustus 2010

Universitas Ramadhan

Universitas Ramadhan merupakan sebuah jenjang pendidikan dunia akhirat... yang dibuka setiap bulan Ramadhan. Hanya orang-orang yang beriman yang dapat mengikuti pendidikan ini... supaya mereka (orang-orang yang beriman) dapat mengambil hikmah yang terkandung di bulan suci Ramadhan dalam tempo 30 hari 'pendidikan Ilahiyah'.

Allah SWT, berseru dalam Al-qur'an S.Al-Baqarah: "Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

Ayat di atas menunjukkan... hanya orang-orang yang beriman yang diwajibkan berpuasa.... yang lainnya nggak....!! Sebagai seorang mu'min (orang yang beriman) kita sudah menjalankan shalat lima kali dalam sehari. dari Mu'min mari kita tingkatkan diri kita menjadi Muhsin (orang yang berbuat bagus), dari Muhsin menjadi Mukhlis (orang yang selalu berbuat dengan hati ikhlas), dari Mukhlis kita tingkatkan lagi menjadi Muttaqin (orang yang bertaqwa), dengan iman sepenuh hati serta amal shalih sampai dibawa mati.

Janganlah kita menurun dari Muslim menjadi fasiq, dari fasiq menjadi ragu-ragu, dari ragu-ragu menjadi inkar, dari inkar menjadi kafir, dari kafir menjadi munafiq. Inilah yang paling celaka...!!


Ramadhan bagi orang yang beriman selain ibadah juga merupakan sarana pengembangan diri.



  • sekaranglah saatnya kita menjadi orang baik tanpa harus 'gengsi' kelihatan berubah, kita bisa mulai berbaikan dengan orang yang selama ini kita pelakukan bak kursi sudut (ditengok pun tidak). Tak ada seorangpun yang akan 'protes' atau komentar atas perubahan tersebut. Karena semua orang berusaha berbuat baik pada saat ini.


  • Ketika kesabaran menjadi ukuran kemampuan seseorang untuk menahan diri, pada saat ini kita bisa berusaha melatih dan membangun kesabaran atas nama ibadah sekaligus pengembangan diri.


  • Tak hanya saat lebaran, sebelum puasa berlangsung kita pun minta maaf pada semua orang. Nah, anda punya masalah dengan seseorang?? mintalah maaf padanya 'atas nama menjelang puasa'. Jarang ada orang yang enggan memaafkan pada saat-saat seperti ini.


  • Hidup lebih indah dan bermakna bila kita punya rencana. Dan sekaranglah saat yang tepat. Karena, selama bulan puasa ada batasan waktu dan tenaga. kita bisa me-manage waktu. banyak hal yang dapat kita kerjakan dengan jumlah waktu yang lebih sedikit.


  • Mau tidak mau kita memang harus bangun pagi-pagi buta, untuk makan sahur. Kebiasaan baru satu bulan ini akan membantu kita untuk berubah yang lebih baik.


Selamat Menunaikan Ibadah Puasa....


Mohon maaf lahir bathin dan semoga kita mendapatkan hikmah dari 'pendidikan Ilahiyah' serta mendapatkan predikat Muttaqin... Amien... Allahumma Amien...


Taqabbalallahu minna wa minkum..


Senin, 02 Agustus 2010

"Rizky Halal"

Sejak diciptakannya hingga dalam perkembangannya. kehidupan manusia tak pernah luput dari makan.. makan dan makan. jika kita menengok kebelakang dan meninjau sejarah perkembangan umat manusia. maka akan tampak bahwa pelanggaran yang pertama kali adalah dari segi pangan... dan yang pertama kali melanggar adalah manusia pertama, yakni Adam As. dan istrinya (hawa). karena pelanggarannya itu, akibatnya mereka (adam dan hawa) diusir dari taman surga. agar pelanggaran tersebut tidak berulang, Maka Allah SWT, memperingatkan kita akan kisah Nabi Adam As. dan Hawa di dalam Al-Qur'an. agar kita mengindahkan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-larangan-Nya. terutama dari segi pangan. "Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saIeh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." (Al-Mu'minun: 51)
Perintah Allah kepada umat manusia pertama, sebelum beramal sholih adalah mencari rizky yang halal, baru kemudian beramal sholih (berbuat baik). baik tidaknya amal perbuatan seseorang tergantung pada apa yang dimakan... jika makanan yang di makan dari hasil yang halal, tentu terpuji perbuatan-perbuatannya. sebaliknya.... perbuatan seseorang akan tercela karena dorongan makanan yang haram... dan do'a-do'anya tidak akan dikabulkan Allah SWT. "didalam jasad manusia itu ada segumpal daging... jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuh.. jika ia rusak/buruk, maka buruk pula seluruh tubuh.. ketahuilah, segumpal daging itu ialah Hati." (HR.Muslim)

sahabat yang budiman... terkabul dan tidaknya do'a tergantung pada makanan yang kita makan, makanan yang halal merupakan syarat mutlak bagi terkabul
nya do'a, sedangkan do'a dalam Islam merupakan inti dari peribadatan. manusia adalah makhluk Allah yang sangat lemah, maka nasibnya di dunia dan akhirat tergantung pada rahmat Allah. mereka selalu butuh petunjuk dan lindunganNya... jika makanan yang kita dapatkan berasal dari usaha yang haram/ dilarang Allah, maka putuslah hubungan kita denang Dia.... bisa dibayangkan bagaimana kehidupan kita jika putus hubungan dengan Allah, sungguh mustahil akan mendapat rahmat dari Allah.

pernah sahabat Sa'ad bin Abi Waqash minta dido'akan Rasulullah saw. supaya do'a-do'anya dikabulkan oleh Allah SWT. Maka Rasulullah menyarankan: "makanlah makanan yang halal, niscaya terkabul do'a-do'amu...."
selama rezeki yang kita dapat halal semua... selama makanan yang kita makan halal semua dan usaha kita sah, tidak melanggar ketentuan-ketentuan Allah, tentu erat sekali hubungan kita dengan Allah, do'a-do'a kita pasti dikabulkan, perjuangan kita disukseskan dan cita-cita kita diwujudkan. sebaliknya, jika makanan kita dari hasil yang haram, dari usaha yang tidak halal, pastilah putus hubungan kita dengan Allah. akibatnya, do'a-do'a kita takkan dihiraukan, perjuangan-perjuangan kita digagalkan dan cita-cita kita pun dihampakan. karena itu, selalu kalut pikiran kita, resah hati kita dan takut... menderita dan sengsara...

memang nafkah yang halal tidak mudah didapatkan, lebih-lebih dalam jumlah yang besar. tetapi.. memang demikian ketentuan Allah. karena itu... tak usahlah kita takut miskin atau kekurangan... takut miskin atau kekurangan diperalat syetan utuk menggelapkan mata hati kita, hingga tak dapat membedakan halal dan haram, tak menghiraukan ketentuan-ketentuan Allah.

orang berbuat durhaka, melanggar norma-norma... disebabkan karena makanan yang masuk ke dalam perutnya.... lalu mengalir dalam darah nya... menelusuri otot, kalbu dan otaknya itu dari hasil yang dimurkai Allah... karenanya ia selalu cenderung pada perbuatan-perbuatan yang dikutuk Allah...

baiknya... kita koreksi diri kita masing-masing... kita bersihkan dari segala sesuatu yang bersifat haram. sekiranya terlanjur... hendaklah disucikan dengan bertaubat, pintu taubat dibuka Allah siang dan malam, tak pernah tertutup bagi siapapun yang masih bernyawa. Marilah kita usahakan rezaki yang halal, yang tak diragukan. tak usahlah takut miskin, takut melarat di hari tua. Allah takkan mengecewakan hati hamba-hamba-Nya yang bertaqwa... Allah takkan menelantarkan dan sia-siakan ketaqwaan mereka...