"tidak adakah.... pelajaran yang dapat dipetik dari mengunjungi dan membaca Risalah elkahfie...??!!!"

Senin, 08 November 2010

Bukan wedhus, bukan sapi juga bukan kebo...

Bedakan olehmu shobat.. antara Qurban dengan korban... Qurban merupakan sarana (taqarrub ilallah) mendekatkan diri pada Allah SWT, Sedangkan, makna Qurban, dapat kita pahami dari kisah kedua anak Adam, Qabil dan Habil. saat mereka melakukan qurban sebagai jalan keluar perselisihan mereka, Allah SWT, berfirman dalam Al-Qur'an Surat Al-Maidah :27
"Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan qurban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (qurban) dari orang-orang yang bertakwa".
Qabil dan Habil adalah putra Adam-Hawa. Allah memberikan karunia Adam dan Hawa keturunan, yang setiap anak dilahirkan kembar (laki-laki dan perempuan), dan menurut syari'at Nabi Adam as, bahwa setiap saudara yang lahir bersamaan (laki-laki dan perempuan) tidak boleh dinikahkan. Oleh karena itu Adam hendak menikahkan Qabil dengan saudara kembarnya Habil yang bernama Labuda, dan Habil dinikahkan dengan saudara kembarnya Qabil yang bernama Iqlima. Akan tetapi keputusan itu tidak disetujui oleh Qabil, karena saudara kembarnya Qabil sangat cantik, sehingga Qabil tidak mau dinikahkan dengan saudara kembarnya Habil. Kemudian Nabi Adam As, memerintahkan kepada keduanya (Qabil dan Habil) agar melaksanakan Qurban dijalan Allah, dan barangsiapa yang qurbannya diterima , maka ia akan dinikahkan dengan saudara kembarnyanya Qabil, yakni Iqlima.
Ternyata Allah menerima qurbannya Habil, sedangkan qurbannya Qabil tertolak. dengan demikian Habil berhak menikahi saudara kembarnya Qabil yang sangat cantik rupawan, dan Qabil harus menikahi saudara kembarnya Habil yang bernama Labuda. Melihat keputusan semacam itu Qabil merasa tidak puas, karena dorongan hawa nafsu dan hasutan-hasutan syetan laknatullah, Qabil pun akhirnya membunuh saudaranya sendiri (Habil). Setelah Habil terbunuh, dalam hati Qabil merasa menyesal atas perbuatan yang dilakukannya, dan ia merasa bingung bagaimana cara menyelesaikan jasad saudaranya yang sudah terbunuh itu. Maka Allah memperlihatkan dua ekor burung gagak yang berkelahi dan seekor diantaranya mati terbunuh, kemudian burung gagak yang masih hidup itu menggali-gali tanah dengan paruh dan kakinya, setelah itu bangkai kawannya dimasukkan (dikuburkan) kemudian ditimbun dengan tanah. Dengan demikian Qabil dapat menguburkan saudaranya (Habil) yang telah dibunuhnya, sebagaimana yang dicontohkan seekor burung gagak tersebut.


Hawa nafsu senantiasa menghambat kita dalam tugas dan kewajiban terhadap agama, nusa dan bangsa.
hawa nafsu senantiasa merusak hubungan manusia dengan Khalik, dan hubungan baik antara manusia dengan sesama makhluk.
karena hawa nafsulah, dunia selalu ribut dan kacau,
karena hawa nafsu perang saudara berkobar,
karena hawa nafsu kawan menjadi lawan, kerukunan hidup bermasyarakat menjadi berantakan dan manusia menjadi pemalas,
karena hawa nafsu pula terjadi hasud-menghasud antara kawan sekerja, rumah tanggga tidak harmonis, pertengkaran antar tetangga tidak terhindarkan,
karena hawa nafsu terjadi korupsi, perampokan, pembunuhan, jegal-menjegal dan semua perbuatan yang merusak.


Betapa binatang-binatang itu rela 'karena Allah' untuk diqurbankan.
binatang-binatang itu ingin sekali naik derajatnya, bisa jadi para binatang itu sudah bosan hidup dalam nafsu kehewanannya. Ia rela dimakan manusia 'umat Islam' agar derajatnya naik, dari binatang menjadi daging yang dimakan manusia, lalu menjadi daging manusia... dan kelak di akhirat dipanggil dengan panggilan manusia, Bukan wedhus lagi, bukan sapi juga bukan kebo...

Seharusnya kita belajar dari binatang qurban itu, kerelaan mereka untuk dialirkan darah kebinatangannya. kenapa kita tidak??....
kenapa kita simpan kebinatangan kita, nafsu-nafsu kita, syahwat kita?...

sombong, congkak, takabur, riya', ghibah, fitnah, tamak, rakus, 'ujub, hasud, mencari kambing hitam, adu domba, ghoshob, maling, main, mabuk, madam, madat, wa'ala aalihi wa shohbih...

"Bukankah itu semua adalah sifat-sifat kebinatangan kita???...."